Kepanjen, LP. Calon Jemaah Haji dari Kabupaten Malang pada hari Sabtu tanggal 6 Nopember 2010 diberangkatkan oleh Bupati Malang dari Stadion Kanjuruhan menuju Asrama Haji Sukolilo, dimana pada hari Minggu tanggal 7 Nopember 2010 akan diberangkatkan secara langsung ke Mekah. Calon Jemaah haji yang diberangkat dari Kabupaten Malang berjumlah 1.408 orang yang terdiri dari 850 orang lelaki dan 908 perempuan. “Sebelumnya memang terdaftar 1.410 orang, namun 1 orang dari Singosari mengundurkan diri dan 1 orang dari Lawang meninggal dunia” ujar Muhammad Daniel, SH staf Kementerian Agama Kabupaten Malang.
Pada tahun 2010 ini jum-lah kloter (kelompok terbang) dari Kabupaten Malang ada 4, antara lain kloter 79 berisi seba-nyak 445 orang, kloter 80 berisi 450 orang, kloter 81 berisi 445 orang dan kloter 82 berisi 68 orang, dimana masing masing kloter ini akan diberangkatkan dari Bandara Juanda pada hari Minggu tanggal 7 Nopember 2010. Perbedaan jadwal hanya pada jam pemberangkatan saja.
Keempat kloter calon jemaah haji dari Kabupaten Malang ini akan langsung menu ju asrama haji – Sukolilo. Disana akan diadakan pemeriksaan berkas haji, paspor dan pemberi an living-cost sebesar 1.500 real. Meskipun sudah menjadi tradisi, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Malang menyarankan agar para pengan-tar tidak terlalu berjubel. “Memang itu sudah men-jadi tradisi, tetapi sebaiknya tidak terlalu banyak yang meng-antar, karena akan menimbulkan kerawanan-kerawanan.” tambah Muhammad Daniel, SH menyarankan.
Tak dapat disangkal dan tak dapat dihindari dari tahun ke tahun pengantar calon jamaah haji ini semakin lama semakin membludak dengan beraneka ragam kesenian daerah sebagai pengiringnya. Sebagaimana ditampilkan pada halaman depan, rombongan jemaah calon haji dari Dusun Turi Desa Turirejo Kecamatan Lawang ini mengiringi jemaah calon hajinya dengan dipayungi, diarak dan diiringi dengan musik hadra / terbangan.
Sungguh luar biasa antusias masyarakat yang mengiringi keberangkatan Jamaah Calon Haji pada tahun 2010 ini, betapa tidak ? 3 atau 4 oang calon haji harus diiringi puluhan bahkan sampai ratusan keluarga, tetang ga dan masyarakat didesanya. Walaupun dirasa sangat meng ganggu, akan tetapi hal ini merupakan wujud kebahagiaan dan kepedulian masyarakat didalam menjalankan syariat agamanya.
Sebagian masyarakat menyatakan bahwa hal ini merupakan wujud syiar agama agar dapat dijadikan semangat bagi yang lain untuk menjalankan rukun Islam yang kelima, yaitu melaksanakan ibadah haji ke Baitullah. Apapun yang dilakukan masyarakat tersebut janganlah dihakimi dengan tuduhan atau tudingan yang mengada-ada, akan tetapi lebih harus diterima sebagai suatu ungkapan perasaan kecintaan mereka kepada Allah Pencipta Langit dan Bumi dengan apa adanya, bukan untuk maksud yang lain. Allahu akbar !