Malang, LP. Hari Sabtu dinihari sekitar jam 03.00 KH Abdillah Abu-amar telah menghembuskan nafas terakhirnya di RS Syaiful Anwar setelah beberapa hari sempat dirawat dirumah sakit yang terletak ditengah kota Malang itu. Sebelumnya kyai yang lebih populer dipanggil Ustadz Dillah ini diopname di RS Panti Husada Lawang selama 3 hari, kemudian dirujuk ke RS Syaifuk Anwar karena penyakit strokenya juga membawa akibat gejala jantung.
KH Abdillah Abuamar meninggalkan seorang isteri dan 6 orang anak itu merupakan putera dari KH Mas Abuamar yang juga merupakan ulama agama Islam yang sebagian besar usianya di jalani dengan berdakwah meng ajarkan agama Islam bagi masyarakat Lawang dan sekitarnya.
H. Moch Yahya SH salah satu saudara almarhum yang juga Wakil Ketua PCNU Kabupaten Malang itu menyatakan bahwa oleh karena pada saat dirawat di RS Panti Husada Lawang tidak menunjukkan kemajuan yang berarti, maka berdasarkan rapat keluarga disepakati untuk memindahkan almarhum ke RS Syaiful Anwar.
Usaha pihak keluarga untuk merawat dan mengobati terus diupayakan semaksimal mungkin. akan tetapi ternyata takdir menentukan lain. Allah rupanya berkehendak untuk memanggil sang Kyai untuk menghadap ke haribaanNya dan hal ini dapat disadari oleh seluruh keluarga baik isteri dan anak anaknya, maupun seluruh putera / puteri KH Mas Abuamar seluruhnya.
Entah karena keberhasilanya berdakwah atau mungkin karena memang sang kyai ini sudah dikenal oleh seluruh masyarakat Lawang dan sekitarnya, maka tidak heran apabila yang hadir dan menghantarkan sampai ke peristirahatan terakhirnya di Taman Pemakaman Muslim Kalirejo sangat banyak. Mulai dari masyarakat kebanyakan, alim ulama sampai dengan para pejabat di Kecamatan Lawang maupun Kabupaten Malang semuanya berdatangan untuk menghantar sang kyai yang dikenal sangat sabar ini.
Di kala pelaksanaan sholat jenazah di masjid Babussalam banyak masyarakat, para santri dan alim ulama yang mengikuti sehingga sampai memenuhi bangunan masjid, demikian pula pada waktu menghantar ke makam jalanan seakan dipenuhi manusia yang ingin menghan tarkan sang kyai ini sebagai wujud rasa terimakasih dan apresiasinya terhadap keberadaan almarhum di kala hidupnya.
“Ada 2 pesan kakak saya kepada saya, yang pertama agar dirinya dimintakan maaf kepada pak Rendra dan yang kedua agar saya dapat melanjutkan kiprah didalam dakwah agama Islam, khususnya yang sesuai dengan jabatan atau amanat yang diberikan masyarakat kepada saya” tutur H. Moch Yahya kepada Lawang Post. Mudah mudahan apa yang telah dijalankan oleh sang kyai akan dapat diteruskan oleh para keluarga dan santri santrinya di masa depan yang penuh dengan tantangan.