KH Dachlan merupakan sesepuh Desa Sidoluhur yang mempunyai kegiatan di bidang dakwah agama Islam. Selain aktif mengikuti pengajian yang diadakan di masjid Babussalam – Kauman Lawang, kyai yang berpenampilan sangat sederhana ini selalu menggunakan waktunya untuk kepentingan agama Islam di desanya. Siapapun yang pergi ke desa Sidoluhur sudah pasti mengetahui tokoh agama desa Sidoluhur ini. “Semua yang saya lakukan hanya saya niatkan untuk ibadah kepada Allah, melalui sarana dakwah. Ya, sebagai tahu sedikit tentang ajaran agama, tidak ada salahnya kalau saya mengajarkannya kepada orang orang di desa saya yang terpencil ini, mas!” katanya merendah pada Lawang Post.
Ditemui ketika sedang mendengarkan pengajian rutin di masjid Babusalam pada hari minggu pagi, beliau menyatakan sangat kagum pada masjid yang berada di kauman ini. “Saya lihat masjid di kauman ini sangat makmur dan pembangunannya sangat baik dan mewah. Lain dengan masjid di desa Sidoluhur, mas.” Ketika diberitahu bahwa masjid di kauman ini dibangun tanpa membuat dan mengedarkan proposal, kyai sepuh ini hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.
KH M Farchan menyatakan bahwa memang dalam membangun dan merenovasi masjid Babussalam ini tidak pernah membuat proposal untuk pengajuan sumbangan, karena selain tidak biasa membuat proposal juga bantuan / amal / sodaqoh terus mengalir tiada henti-hentinya. Lebih jauh KH Dachlan sangat mengharapkan agar para dermawan dapat menjenguk keberadaan masjid desa Sidoluhur yang memang membutuhkan bantuan untuk perbaikan. Kalau ada kucuran dari masjid Babussalam-Kauman untuk masjid Sidoluhur akan semakin baik. “Masjid kauman kan punjernya masjid sekecamatan Lawang, jadi sangat baik sekali kalau dananya bisa dibagi ke masjid yang memerlukan.” ujarnya mengakhiri.
semoga pembangunan mesjid diikuti oleh meningkatnya peribadatan masyarakat setempat, Amin 🙂