Hampir setiap bulan Dulhijjah semua umat Islam di seluruh dunia disibukkan dengan berbagai acara menyambut datangnya peringatan Hari Raya Idhul Adha atau lebih dikenal dengan sebutan Hari Raya Haji, dimana puncak acaranya adalah melaksanakan sholat ied dan penyembelihan hewan qurban. Di Indonesia hampir setiap orang mengetahui dan mengerti bahwa peringatan Hari Raya Idhul Adha adalah untuk memperingati suatu kejadian yang sangat penting bagi seluruh umat manusia, suatu kejadian pengorbanan seorang manusia dengan penuh keikhlasan kepada sang Pencipta Langit dan Bumi.
Ibrahim selaku pemimpin bagi manusia telah diuji dengan perintah untuk menyembelih anaknya yang sangat disayangi dan dicintainya tanpa mengadakan bantahan atau sanggahan. Semuanya dilakukan dengan hati penuh keikhlasan semata mata untuk mencari karunia dan keridhaan Allah, Tuhan bagi semesta alam ini.Dan karena keikhlasan itu lah kemudian Allah mengganti anaknya yang akan dijadikan quran itu dengan seekor domba, Ibrahim dan anaknya selamat dan kemudian bersujud dan bersyukur dihadapan Allah, Tuhan yang mereka yakini keberadaan dan eksistensinya bagi kehidupan selanjutnya.
Setelah kejadian itu, Allah memerintahkan kepada Ibrahim agar menyeru manusia untuk mengerjakan haji dengan datang ke ka’bah untuk memperingati kejadian pengorbanan yang dilakukan oleh Ibrahim
Hampir semua manusia dari anak SD, SMP, SMA sampai dengan Universitas dan juga anggota masyarakat lainnya hafal diluar kepala mengenai adanya ceritera pengorbanan nabi Ibrahim ini, karena setiap tahun selalu dikenang dan diperingati dengan khidmad oleh umat Islam diseluruh dunia.
Kemudian kita coba untuk mengadakan studi tentang hal ini terutama tentang perintah untuk menyeru semua manusia agar mengerjakan haji dan melihat kondisi kota Mekkah pada saat ini dan prospek pada masa yang akan datang. Kalau Ibrahim diperintah untuk menyembelih anaknya saja mau mengerjakan dengan ikhlas, apalagi hanya untuk menyeru manusia untuk melakukan ibadah haji, tentu tidak ada yang perlu dipermasalahkan baginya.
Dengan kata lain tentu Nabi Ibrahim telah melakukan seruan atau ajakan kepada umat manusia untuk mengerjakan haji sebagaimana dirinya telah melakukannya. Andaikata semua keturunan nabi Ibrahim memahami dan hidup rukun sebagai seorang saudara seayah lain ibu dan seluruh umat manusia didunia mau mendengar seruan dan ajakan Ibrahim untuk datang ke Ka’bah melakukan ibadah haji, apa jadinya?
Anda bisa bayangkan kota Mekah harus ditata ulang untuk memenuhi tamu Allah yang berdatangan dan mungkin quota untuk setiap negara akan diperkecil disesuaikan dengan kondisi kota Mekah. Masya Allah !