Bagi generasi saat ini, mungkin sumber air Polaman yang terletak di Kelurahan Kalirejo tidak mempunyai sesuatu yang sangat berarti. Akan tetapi bagi generasi tua, Polaman merupakan suatu hal yang sangat berarti. Banyak diantara generasi tua yang mempunyai kenangan beraneka ragam terhadap sumber air Polaman ini. Apakah sebagai tempat untuk santai sekeluarga, tempat berpacaran atau sebagai tempat perjudian legal ketika hari raya.
Saat ini bangunan gedung pengambilan air sejak jaman Belanda masih terlihat kokoh dan pohon pohanannya terlihat sangat lebat dan indah, akan tetapi keadaan kolam ikan yang dahulunya sangat indah menjadi hilang. Hal ini disebabkan adanya pemasangan pipa air oleh PDAM tanpa memperhatikan estetika, telah pula menghilangkan pemandangan kolam ikan yang menjadi andalan utama wisata di lingkungan ini.
Dalam pengamatan Lawang Post, setiap hari sumber air Polaman masih tetap banyak dikunjungi oleh masyarakat, baik dari Lawang maupun dari luar Lawang. Dan para penjual makanan minumanpun masih tetap menjalankan aktivitasnya menyambut dan melayani tamu wisata tersebut dengan ramah dan penuh canda. “Kalau hari biasa ya sepi, mas! Tetapi kalau hari Minggu lumayanlah. Paling ramai dan bisa diandalkan ya pada hari Raya, biasanya selama seminggu selalu dipenuhi pengunjung.” Kata seorang penjual makanan kepada Lawang Post.
Dengan dicanangkannya pariwisata sebagai salah satu prioritas pembangunan di Kabupaten Malang, selayaknya tempat tempat wisata tradisional seperti sumber air Polaman ini direhabiltasi agar menjadi tempat wisata seperti dahulu. Karena bagi masyarakat kecil, sumber air Polaman merupakan tempat wisata yang terjangkau oleh kemampuan mereka dan inipun merupakan salah satu wujud mensejahterakan masyarakat kecil yang kurang beruntung dalam era reformasi dan globalisasi ini.