“Dicipline without supervised, Study without commanded”, itulah slogan yang selalu hidup di lingkungan SMP Negeri 4 Kepanjen yang saat ini dipimpin oleh Drs. Sunarman Rokhiyanto, M.Si. Slogan itu memang tepat untuk civitas SMPN 4 Kepanjen yang inputnya merupakan siswa-siswi unggul yang masuknya melalui seleksi ketat, sehingga dengan proses pembinaan dan bimbingan 59 guru yang professional para siswa selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik.
Sekolah yang nama awalnya SMPN 4 Malang di Kepanjen itu saat ini mempunyai 799 siswa yang terbagi menjadi 27 kelompok rombongan belajar yang rata-rata tiap kelasnya ada 24 siswa untuk kelas RSBI, dan ada 34 siswa untuk kelas regular, dengan rincian kelas IX terdiri atas 2 kelas RSBI dan 7 kelas Reguler; kelas VIII ada 5 kelas RSBI dan 4 kelas reguler, dan kelas VII ada 9 kelas RSBI.
Dengan luas tanah yang hanya 6.182 m2, SMPN 4 Kepanjen yang beralamat di Jalan Kawi nomor 3 Kepanjen itu berupaya memaksimalkan lahan dengan cara mengembangkan bangunan ke atas untuk ruang perpusataan, ruang multimedia, ruang laboratorium IPA, ruang media pembelajaran, ruang laboratorium bahasa, dan beberapa ruang digunakan untuk pembelajaran, yang semuanya disetting secara lengkap dan nyaman.
Dengan visi Terwujudnya siswa yang berprestasi, mampu bersaing secara global berlandaskan iman dan taqwa, SMPN 4 Kepanjen terus mengejar target tersebut, agar visi itu tidak hanya sekadar tujuan jangka panjang, sebagai mimpi dan khayalan belaka yang jauh dari kenyataan. Fakta telah menunjukkan bahwa visi itu bisa diraih sekolah tersebut, misalnya:
(1) Selama 7 tahun berturut-turut SMPN 4 Kepanjen menduduki peringkat pertama di tingkat Kabupaten Malang untuk prestasi peraih DANEM tertinggi, bahkan beberapa tahun yang lalu bisa menembus sepuluh besar tingkat provinsi Jawa Timur;
(2) Pada tahun 2006 meraih perak pada Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat Nasional sekalugus peraih The Best Experiment bidang fisika. Pada tahun 2007 juga mendapatkan perak di bidang biologi pada OSN tingkat nasional. Prestasi itu masih berlanjut pada tahun 2009, yaitu meraih perunggu pada lomba International Junior Science Olympiade (IJSO) tingkat nasional, bahkan siswa tersebut mendapat kehormatan sebagai wakil bidang fisika pada IJSO tingkat Internasional;
(3) Di tingkat nasional lainnya, nilai di atas rata-rata untuk uji Direktorat siswa RSBI pada tahun 2009.
(4) Tahun 2010 kemarin pun dari 10 besar DANEM tertinggi tingkat kabupaten, 6 anak dari SMPN 4 Kepanjen juga.
Selain prestasi akademik yang menonjol, prestasi nonakademik pun banyak diraih oleh siswa-siswi sekolah ini, antara lain:
(1) pada tahun 2004 menjadi juara pertama lomba senam pramuka tingkat nasional;
(2) Tahun 2010 kemarin SMPN 4 Kepanjen berhasil meraih prestasi Lomba Tingkat (LT IV) sebagai juara pertama. Sebagai tindak lanjut, dua siswi terpilih dari kelompok Seruni yang sekarang duduk di kelas IX ikut Jambore Asean di Singapura pada tanggal 2 sampai 12 Desember 2010. Dan kalau nanti bisa lolos di LT V tingkat nasional, pada tahun 2012 sekolah tersebut bisa ikut kegiatan di Swedia;
(3) Juara kedua tingkat provinsi Jawa Timur dalam lomba pidato Pancasila juga didapatnya pada tahun 2009 kemarin;
(4) Prestasi-prestasi lain yang berhubungan dengan kompetisi bakat dan minat siswa pun sangat banyak dan membanggakan, seperti juara lomba Mocopat bahasa Jawa, lomba nembang, story telling, lomba baca puisi, lomba melukis, festival band remaja, lomba mading, dll.
Dengan terus berusaha meningkatkan mutu sekolah, kepala sekolah bersama staf, guru, karyawan TU, menerapkan prinsip:
(1) Keterbukaan, adaftif dan konstruktif terhadap perubahan, dengan terus mengasah keprofesi onalan guru-guru di bidang keilmuan dan keterampilan;
(2) Positif, optimis, dan gembira dalam menyongsong masa depan, dengan terus saling menyemangati di antara siswa dan guru;
(3) Prestasi dan perbaikan diri secara terus menerus dalam berkarya, yang dibuktikan dengan keseriusan sekolah dalam mengikuti setiap even lomba dan melakukan studi banding di sekolah lain yang dirasa lebih unggul demi meningkatkan mutu pendidikan di SMPN 4 Kepanjen; (4) Kebersamaan, kesejahteraan, dan kemajuan dalam berkarya dengan menerapkan prinsip kemitraan atau partnership dalam bekerja sama; dan
(5) Kualitas dan kompetitif dalam orientasi berkarya. Hal ini dilakukan agar sejalan dengan UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 50 Ayat 3, yaitu: Pemerintah dan/atau pemerintah daerah: menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertaraf INTERNASIONAL.
Usaha lain yang dilakukan SMPN 4 Kepanjen adalah dengan membentuk program khusus seperti:
(a)Membentuk school cluster yang terdiri atas :SMPN 4 Kepanjen, SMPN 1 Malang, SMPN 1 Pandaan, dan SMPN 1 Probolinggo dengan mendatangkan narasumber dosen MIPA dari Universitas Malang setiap dua minggu sekali;
(b) Menyelenggarakan Tes toeic; belajar bhs Inggris dari English Fist ( EF) untuk guru-guru RSBI dan dari Henilius Education Center dari Malang untuk para guru lainnya demi mengimbangi tuntutan kebutuhan sebagai sekolah berstatus RSBI;
(c) Guru-guru belajar komputer & internet secara klasikal pada hari Sabtu, bahkan beberapa guru menambah jam di luar pertemuan rutin secara mandiri/ privat, mengingat kebutuhan yang mendesak untuk pelaksanaan pembelajaran di kelas RSBi yang sarat dengan pemanfaatan teknologi;
(d) dan Mengikuti workshop dari pusat, MGMP Kabupaten, & studi banding ke luar negeri/sekolah Internasional, melanjutkan studi ke jenjang S-2 seperti yang telah dilakukan oleh dua orang guru yang telah dikirim untuk tugas belajar di Universitas Negeri Malang (UM) dan study di Australia, yaitu Bapak Heru Nurgiyanto, S.Pd dan Ibu Ulviah Falupi, S.Pd.
Hal-hal di atas dilakukan untuk mencapai misi sekolah yaitu: Mengupayakan untuk mempero leh pendidikan yang bertaraf Internasional bercirikan pendidikan Indonesia; Mengembangkan potensi siswa setara pendidikan Inter nasional; dan Menyelenggarakan pendidikan dengan standar input,proses dan output bertaraf Internasional dengan tetap mengedepankan pelaksanaan 8 standard pendidikan yang meliputi standard kompetensi lulusan, standard isi, standard proses, standard pendidik dan tenaga kependidikan, standard sarana prasarana, standard pembiayaan, standard pengelolaan, dan standard penilaian pendidikan.
Dalam pelaksanaan pembelajaran, sekolah yang menggunakan bahasa pengantar bilingual itu benar-benar melaksanakan KTSP dengan menerapkan system belajar tuntas dengan program remidi dan pengayaan, juga dengan menambah indicator silabus pada mata pelajaran tertentu guna menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan siswa. Artinya, dengan input unggul dilengkapi dengan fasilitas yang sangat memadai, materi pembelajaran dikembangkan sedemikan rupa agar esensi materi dapat tersampaikan secara maksimal dan menyenang kan bagi siswa-siswa yang jelas menuntut mendapatkan materi pembelajaran yang ‘lebih’ dibandingkan dengan program yang sudah ditentukan.
Karena alasan di atas, SMPN 4 Kepanjen memaksimalkan waktu yang ada dari hari Senin hingga Sabtu, dari pukul 06.30 hingga pukul 13.00 untuk pembelajaran rutin, ditambah lagi pelajaran tambahan IPA/Matematika/Bahasa Inggris untuk kelas RSBI selama dua jam pelajaran. Bahkan pada semester dua, khusus untuk kelas IX ada lagi satu program sekolah yaitu program Layanan Pelajaran Tambahan (LPT) untuk program sukses Ujian Nasional. Untuk program terakhir ini, sekolah juga memprogramkan untuk dilaksanakan mulai semester pertama pada setiap hari Sabtu selama dua jam pelajaran yang pelaksanaannya bersamaan dengan pelaksanaan program Kompetensi Pengembangan Diri (KPD) siswa kelas VII dan siswa kelas VIII. Pembiasaan disiplin bagi guru dan siswa pun di sekolah tersebut sudah berjalan baik. Ada semacam kesepakatan umum yang tak tertulis bahwa setiap siswa yang melanggar aturan akan mengambil sanksi secara otomatis tanpa paksaan dan tekanan dari guru, sehingga kalau ada siswa yang terlambat masuk sekolah atau melanggar kedisiplinan yang lain, mereka itu memang benar-benar punya alasan tepat. Karena itulah jarang terjadi siswa yang melanggar disiplin anaknya tetap itu-itu saja, karena umumnya mereka yang pernah melanggar disiplin akan merasa ‘kapok’ dan mereka akan lebih hati-hati agar tidak melanggarnya lagi. (sumber SMPN 4 Kepanjen)
kami bangga dan senng atas kerja kerasnya buat mimpi ja kenyataan, terus buktikan apa yang di telah banyak diragukan org.
semoga saja tidak hanya melahirkan kelas elit, siswa merasa lebih, dan sejenisnya yang justru akan membebani masyarakat, seperti banyak keluhan di media-media tentang fenomena kelas sbi
salut untuk SMP 4 Kepanjen
Moga tambah maju ya sekolahnya…
met ulang tahun smp4 kepanjen !!!!
happy birtday ???
mgha tmbah mjhu and mgha dalam prlombaan nhie anagh klaz 7B mnang amienz !!
zlam drie naghz klaz 7B
smp4 pancen oye