Guna mengetahui visi dan misi Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Kota Malang periode 2013-2018, pada hari Minggu lalu digelar acara debat di Hotel Gajah Mada. Berikut garis besar visi misi/program keenam pasangan calon dalam penutupan debat tersebut.
Pasangan nomor urut 1, Dwi Cahyono & Moh. Nuruddin atau yang dikenal dengan pasangan Dwi-Uddin ini mengusung tema Blak-blakan APBD, dan rakyat berhak tahu secara transparan dalam hal penyusunan serta penggunaan APBD. Menurut Dwi, sekarang saatnya tidak ada kebohongan, dan saatnya rakyat untuk berperan aktif dalam membangun kotanya.
“Saatnya pemerintah blak-blakan dan tidak korupsi. Perjuangan dan kesungguhan dalam memimpin merupakan perwujudan kesungguhan, dan dalam konteks ini kami ingin perubahan ke arah yang lebih baik di kota Malang. Beberapa sektor, seperti pendidikan dan kesehatan harus mendapat perhatian khusus, menuju ke arah yang lebih baik,” papar Dwi.
Pasangan nomor urut 2, Sri Rahayu & Priyatmoko Oetomo atau yang dikenal pasangan SR-MK menginginkan kesejahteraan bagi warga Kota Malang, dan menurut mereka, saatnya Kota Malang lebih baik. Kesejahteraan ini, kata Sri Rahayu, diantaranya untuk bidang pendidikan yang bermutu dan berkualitas, kesehatan yang peduli pada rakyat dan peningkatan taraf ekonomi.
Salah satu anggota DPR RI dari PDI Perjuangan itu juga bertekad untuk membentuk karakter masyarakat yang berbudi pekerti luhur dan berbudaya. “Kami akan mewujudkan program Tri Bina Cita yang belum terealisasi dengan baik pada pemerintahan saat ini. Tri Bina Cita tersebut, yaitu, Kota Malang sebagai kota pendidikan, pariwisata dan industri. Khususnya bidang pendidikan yang berkeadilan dan merata,” papar perempuan berjilbab itu.
Pasangan nomor urut 3, Heri Pudji Utami & Sofyan Edi Jarwoko atau yang dikenal dengan pasangan DaDi, mengusung tiga program pokok, yaitu Malang cerdas, sehat, dan sejahtera. Ayo cerdas, ayo sehat, ayo kerja, merupakan ajakan pasangan ini. “Kami akan mengajak semua elemen masyarakat dalam hal ini agar apa yang kami programkan dapat menjadi kenyataan. Kota Malang sebagai kota pendidikan, masyarakatnya harus pintar dan cerdas,” perempuan berjilbab yang juga Ketua TP PKK Kota Malang ini.
Menurut pasangan ini, PTT-GTT sangat dibutuhkan, dan mereka akan memperbaiki kinerjanya, serta akan menambah pendapatannya jika pasangan ini ditakdirkan memimpin kota Malang lima tahun ke depan. “Kami akan bekerja sama dengan PTS untuk mewujudkan ribuan sarjana rakyat. Selain itu, kami juga akan menyediakan lapangan kerja sebanyak mungkin guna mendukung program ayo kerja,” tambah Bunda Heri.
Pasangan nomor urut 4, A Mujais-Yunar Mulya atau yang dikenal pasangan RaJa (Rakyat Jaya), menyampaikan bahwa tidak ada yang bisa memastikan kesejahteraan rakyat, kecuali berbasis kebersamaan. Menurut Mujais, kebersamaan yang dimaksud disini adalah bersama rakyat di tataran small area/dari kalangan RT-RW. “Rakyat harus dilibatkan dalam berbagai hal di suatu pemerintahan, sehingga mereka merasa lebih dihargai,” tegasnya.
Pasangan nomor urut 5, Agus Dono Wibawanto-Arif HS atau yang dikenal dengan pasangan DOA, mengusung program Kota Malang Bermartabat, sejahtera dan maju. “APBD harus digunakan sepenuhnya untuk kesejahteraan masyarakat. Kepemimpinan harus bersifat melayani, dan bukan minta dilayani. Jika kami diamanahi memimpin kota ini, maka kami siap melayani masyarakat dengan sebaik mungkin,” jelas Agus yang juga anggota DPRD Jatim itu.
Pasangan nomor urut 6, HM Anton-Sutiadji atau yang dikenal dengan pasangan AJI menyampaikan bahwa pihaknya berangkatnya dari ibadah, dan menjadi walikota merupakan suatu power untuk menyejahterakan rakyat. “Siapapun walikotanya, kami berharap nantinya agar sadar dan bisa melihat bahwa kota ini merupakan kota yang indah dan sejuk. Kami harap predikat itu bisa dipertahankan dan bahkan ditingkatkan,” ujar Anton.
Dengan sekelumit program dari enam pasangan calon walikota ini, diharapkan masyarakat bisa menentukan pilihannya pada 23 Mei nanti. Pilih cawali yang sesuai dengan pilihan kita, guna mewujudkan perubahan yang lebih baik bagi kota Malang. Peran serta warga kota Malang dalam pilwali ini sangat menentukan masa depan kota Malang lima tahun ke depan.
Sumber: Humas Pemkot Malang.
mudah2an abah anton dapat mengurangi kemacetan di kota malang