Wonosari, Malang (25/10) Masyarakat Desa Wisata Wonosari Kecamatan Wonosari melaksanakan Gebyar Ritual 1 Suro (1 Muharram 1436 ) berupa prosesi ritual Kirab Sesaji Sabtu, (25/10). Acara ini diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat dengan mengarak Tumpeng dan perlengkapan Sesaji dan diiringi oleh masyarakat disertai dengan gerak, musik dan tari, dan di tutup dengan pembakaran sangkala.
Pada kegiatan ini, Tumpeng dan Sesaji diletakkan pada JOLEN yang dihias seindah mungkin oleh masyarakat di tingkat lingkungan/RW sehingga ada makna mendalam pada JOLEN yang dibuat oleh masyarakat yang berjumlah 13 Jolen yang yang di arak mengelilingi wilayah lokasi wisata Gunung Kawi.
Menurut Kepala Desa Wonosari Subowo mengatakah bahwa Sangkala (Butho Kolo) merupakan perwujudan dari nafsu manusia (Nafsu Angkara Murka / Amarah), Nafsu Mengejar Kenikmatan / Sufi’ah dan Nafsu Serakah / Aluamah). Sangkala divisualisasikan sebagai sosok raksasa yang menyeramkan. “Kegiatan ini pada dasarnya adalah untuk menghormati Alm. Eyang Djoego dan Alm. Raden Mas Iman Soedjono yang telah disemayamkan di Pesarehan Gunung Kawi, dimana lantaran beliau berdua dan atas rahmat Allah SWT,” katanya.
Masih menurut Subowo pada akhir acara sosok Sangkala akan dibakar, dimana prosesi ini menggambarkan bahwa dengan dibakar maka nafsu manusia akan disucikan, masyarakat diajak untuk siap memasuki dan memaknai tahun baru dengan sebuah daya hidup yang sepenuhnya baru, “Dengan sesuatu yang baru ini masyarakat berharap bisa menemukan makna kehidupan yang sesungguhnya sehingga akan kembali suci untuk dapat menjalani tahun baru 1436 Hijriyah dengan kesucian hati dan akan tercipta tata kehidupan yang lebih baik, harmonis, tenteram, damai, jauh dari angkara, “jelasnya.
Dalam sambutannya Bupati Malang H. Rendra Kresna mengatakan bahwa salah satu tujuan di gelarnya kegiatan tersebut adalah merupakan perwujudan rasa syukur masyarakat Wonosari kepada Allah SWT, “Dengan dibakarnya sangkala kiita berdoa kepda Allah SWT agar kita semuanya khususnya rakyat wonosari dan kita semuanya yang hadir selalu diberikan ridho dan dijahui dari mara bahaya sehingga kejahatan tidak ada lagi di wonosasri,” katanya.
“Kegiatan ini harus terus didukung oleh semua pihak terutama oleh Pemerintah Kabupaten Malang, selain itu gebyar ini perwujudan nilai nilai agamis masyarakat gunung kawi yang hadir tapi juga dari sisi pariwisata merupakan kegiatan yang bisa menganggkat nama wonosari gunung kawi, kemudian mengangkat nama Kabupaten Malang sehingga pariwisata di Kab Malang ini menjadi lebih maju,” terang Bung Rendra sapaan akrab Bupati Malang ini.
Ditambahkan pula bahwa Pemkab Malang melalui Disbudpar diteruskan ke Pemerintah Desa Wonosari pada tahun 2014 ini akan terus mengembangkan wisata kulinernya, “Wisata kuliner secepatkan akan kita kembangkan, karena saya berharap dengam adanya wisata kuliner nantinya, wisatawan yang berkunjung ke Wonosari ini tidak hanya pada hari tertentu saja. Akan tetapi bisa setiap hari sehingga rakyat disini bisa semakin maju dan dikenal di masyarakat luas tidak hanya di wilayah Jawa Timur, dan Nasional saja, bahkan kalau bisa ke tingkat Asia,” harapnya.
Pada acara tersebut selain dihadiri oleh Bupati Malang didampingi Ibu Jajuk Rendra Kresna, juga dihadiri oleh Dandim 0818 Malang, Kapolres Malang, dan Wakil Ketua DPRD Kab. Malang serta ribuan warga baik dari warga sekitar, maupun dari daerah lain. (humas)