Lawang, LP. Sementara itu Mohammad Dawoed seorang Pemerhati Kehidupan Sosial Kemasyarakatan mengatakan bahwa dirinya mau mengawal terwujudnya visi dan misi Pemkab Malang sampai dengan akhir masa jabatannya dari 2011 – 2015, terutama untuk program pembangunan yang berkaitan langsung dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Hal ini dikemukakan ketika ikut menghadiri acara pelantikan pejabat teras Kabupaten Malang dan Pengurus Tim Penggerak PKK Kabupaten Malang beberapa waktu yang lalu. Dimana dirinya merasa puas karena mutasi yang dilakukan Bupati Malang tidak ada yang terkesan “balas dendam” terkait dengan pelaksanaan pemilukada yang baru lalu, karena menurut pendapatnya semua PNS pada waktu itu mempunyai pikiran yang sama.
“Para pejabat dan PNS di Kabupaten Malang pada waktu menghadapi pemilukada sampai ada yang menyarankan kepada saya agar supaya Pak Rendra berpasangan dengan Ibu Tyas, sehingga mereka tidak terpecah belah. Dan hal itu sudah saya sarankan pada beliau, akan tetapi takdir menentukan lain. Yang penting saat ini saya puas pak Rendra cukup obyektif.”
Dijelaskan pula bahwa dirinya selama ini memang sangat mengkritisi semua kebijakan pemerintah yang nyata nyata tidak menguntungkan masyarakat banyak, bahkan seringkali harus berakhir di pengadilan.
“Dalam era reformasi ini, masyarakat sebenarnya sudah mendapat porsi yang cukup besar dalam pemerintahan, dari pencalonan presiden, gubernur, bupati / walikota dan lain lain. Belum lagi peran serta masyarakat untuk mengadakan kontrol sosial dalam berbagai kegiatan pemerintahan dan pembangunan. Semuanya tergantung pada tindakan pro aktif masyarakat untuk ikut serta dalam pembangunan bangsa dan negara yang kita cintai ini. ”tutur Dawoed landai. Saat ini dirinya merasa legah dan puas, karena APBD Kabupaten Malang Tahun 2011 yang telah disetujui DPRD Kabupaten Malang ternyata porsi terbesar dipergunakan untuk program program yang berpihak pada masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan dan infrastruktur yang terdiri dari pembangunan jalan dan jembatan.