Siang itu, redaksi Lawang Post terkejut dengan kedatangan “arek Lawang” yang sudah sekitar 30 tahun berdomisili di Sydney – Australia. Pria tegap tinggi dengan penampilan low profile ini datang dengan isteri, ibu dan adiknya ke Lawang untuk melihat dan mengenang kembali tempat kelahirannya yang telah ditinggalkannya berpuluh puluh tahun yang lalu.
“Saya lihat sudah terlalu jauh berbeda Lawang jaman dulu dengan sekarang. Saya tak menduga kalau Kauman tempat kelahiran saya ini sudah banyak berubah, semakin tambah bagus” katanya pada Lawang Post. Welly yang mempunyai panggilan “enggik “ ini memang dilahirkan dan dibesarkan di kampung Kauman, Kelurahan Lawang, Kecamatan Lawang – Kabupaten Malang. Sekolahnya di SD Katolik dan SMP Katolik, kemudian bekerja di Surabaya dan akhirnya mendapatkan kehidupannya barunya di negeri kangguru tepatnya di kota Sydney. Dia bersama isteri, ibu dan adiknya tinggal bersama di negeri kangguru sudah puluhan tahun dengan suka dan dukanya. Bagi penduduk aseli kauman yang berumur 5o tahun keatas tentu mengenalnya dengan baik, karena walaupun mempunyai postur tubuh tinggi dan tegap, dirinya tetap berperilaku santun dalam kehidupan bermasyarakat di Lawang.
Dirinya juga bercerita bahwa banyak anak anak Lawang yang sudah mempunyai kehidupan baik dan maju dinegeri kangguru, antara lain Indrajit, Pi’i alias Hopo, Machin dan masih banyak lagi. Baginya semua kehidupan bagi manusia adalah sama saja, tergantung dari bagaimana orang itu memandang kehidupan di dalam keluarga dan masyarakat. Sebelum meninggalkan Lawang, dirinya sempat berpesan untuk memberikan salam kepada teman temannya yang mungkin masih mengenalnya, terutama buat alumnus SMP Katolik Lawang.