Seperti diketahui pada hari Jumat, 4 Januari 2013 kemarin Presiden SBY melakukan kunjungan ke Desa Tanjung, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Banten tanpa memberi tahu dahulu kepada pejabat pemda setempat. Kunjungan dadakan ini menjadi ramai perbincangan karena sebelumnya Jokowi sering melakukan “blusukan” seperti ini. Bahkan Jokowi melantik Wali Kota Jakarta Timur di tengah perkampungan. Jokowi beranggapan bahwa pemimpin harus turun langsung ke lapangan supaya tahu dan mengerti betul problem yang dialami masyarakat.
“Blusukan” yang dilakukan rombongan Presiden baru-baru ini memang banyak menuai reaksi dari berbagai pihak. Ada sebagian kalangan yang berpendapat bahwa blusukan ala Jokowi terbukti manjur untuk mendongkrak popularitas dan elektabilitas politisi. Sehingga Presiden SBY “ikut-ikutan” meniru Jokowi turun langsung ke lapangan.
Namun Wasekjen Partai Demokrat (PD) Saan Mustofa menilai blusukan yang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bukan hal baru. Presiden SBY, terangnya, mulai blusukan sejak masa kampaye pilpres 2004. Saan menjelaskan, presiden sebenarnya sering blusukan untuk melihat kondisi masyarakat yang dipimpinnya secara langsung. Menurutnya, blusukan presiden juga ditujukan untuk mendongkrak kinerja menteri.
Sedangkan Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparringa menyatakan bahwa Presiden akan memakai sisa masa jabatannya dua tahun ke depan untuk turun ke bawah alias “turba”. Tujuan turba ini ialah untuk memantau dan mengevaluasi implementasi kebijakan pemerintah di lapangan. Apakah motif dari “turba” Presiden ini? Silahkan publik yang menilai.