Keberadaan pasar yang berada di gerbang utara wilayah Kabupaten Malang seharusnya lebih diperhatikan, mengingat Lawang merupakan pintu masuk utama dari arah Surabaya maupun Pasuruan menuju ke kota Malang, kota Batu dan Kabupaten Malang. Akan tetapi hal ini rupanya tidak diperhatikan secara benar oleh Kepala UPTD Pasar Lawang, mengingat dalam hasil pemantauan Lawang Post didapatkan hal hal yang dapat merusak pemandangan kota Lawang itu sendiri.
Pasar Lawang yang telah mengalami pemugaran pada masa pemerintahan Bupati H Abdul Hamid Mahmud itu, kini tampak semrawut, kotor dan kumuh. Dimulai dari pandangan di jalan Raya Thamrin sampai dengan Jalan Panglima Sudirman, semuanya menampakkan pemandangan yang kurang baik dan kurang sedap.
Seorang warga Lawang yang menikmati hari tuanya sebagai pensiunan salah satu BUMN, menyatakan bahwa keadaan pasar Lawang kurang bisa dinikmati, kotor dan kumuh serta penataan pedagangnya kelihatan sangat semrawut. “Masa kecil saya dulu sering bermain-main di pasar, jadi saya tahu persis perubahan yang terjadi di pasar Lawang ini.
Dibandingkan dengan pengalaman saya di luar daerah, pasar Lawang tergolong kotor deh.” Memang diakui atau tidak pasar Lawang kini kelihatan semakin kotor dan kumuh. Dan kelihatan penataan pedagang tidak begitu memperhatikan estetika, tetapi hanya untuk mendapatkan retribusi yang masuk. Dibanding dengan daerah lain, pasar Lawang merupakan satu-satunya pasar yang hidup selama 24 jam dalam sehari baik di wilayah Kabupaten Malang maupun di wilayah Provinsi Jawa Timur. Apalagi di hari Minggu atau hari libur, kepadatan pengunjung pasar ini makin membludak tak terbendung.
Pengunjung dari arah Surabaya maupun Pasuruan pada berjejal-jejal untuk mendapatkan belanja an dengan harga murah untuk dijadikan oleh oleh bagi kerabat dan keluarganya. Salah seorang pedagang yang mempunyai toko di dalam pasar mengeluhkan tidak adanya pengaturan terhadap pedagang yang ada di pasar ini “Kami ini sudah membayar retribusi bulanan, akan tetapi harus dikalahkan dengan pedagang tidak tetap yang berada di luar pasar. Tapi kita ini bisa apa, mas ?” Keluhnya pada LP.
Kepala UPTD Pasar Lawang tidak pernah ada di tempat ketika akan dimintai konfirmasi tentang hal ini “Bapak lagi tidak ada ditempat, mas !” Jawab staf UPTD Pasar Lawang ketika ditemui wartawan Lawang Post. Bahkan sampai berita ini diturunkan, wartawan Lawang Post belum pernah berhasil menemui Kepala UPTD Pasar Lawang yang selalu dikatakan stafnya tidak ada ditempat.
Harapan sebagian masyarakat Lawang hendaknya Kepala UPTD Pasar Lawang selalu memperhatikan kebersihan dan kecerahan pemandangan pasar, agar Kecamatan Lawang sebagai pintu gerbang utara Kabupaten Malang benar benar dapat dibanggakan, baik dari segi hasil retribusi maupun kebersihannya. Hal ini merupakan tantangan bagi warga masyarakat Lawang dalam berbenah diri untuk meraih penghargaan sebagai kota kecil yang bersih, tertib dan indah dari pihak Pemerintah Kabupaten Malang. Mudah-mudahan hal ini diperhatikan oleh Kepala UPTD Pasar Lawang.
kunjungan malam pak…
giliran ronda nich 😀 hehehe….
butuh kesadaran yg serempak untuk dapat memelihara kebersihan pasar, bukan hanya dari pihak UPTD saja…
mantab infonya pak 😀
wah sayang ya kalo kotor, ni kan bisa mengaggu kenyamanan masyarakat. apalagi sebagai pintu masuk arah surabaya
pasar lawang msh tetap kaya dulu