LP – Malang, Seluruh sekolah dasar menengah mulai PAUD, TK, SD dan SMP baik negeri dan swasta dikabupaten Malang akhirnya bisa bernafas lega, hal tersebut lantaran dokumen pencairan BOSDA bulan Januari sampai maret sudah ditanda tangani oleh kepala dinas pendidikan kabupaten Malang Suwadji, saat dikonfirmasi langsung oleh Lawang Post (Selasa,21/3/2023).
Menurutnya akhir Maret ini Bosda untuk pendidikan dasar menengah mulai Paud, SD dan SMP baik negeri maupun swasta akan segera dicairkan dan bisa diterima oleh sekolah.
“Insallah akhir maret akan segera dicairkan, namun anggaran yang sudah tersedia untuk dua bulan yaitu Januari dan Februari yang pasti dicairkan dulu, jika memungkinkan 3 bulan sampai maret akan diberikan, kita lihat nanti”, jelas Suwadji.
Secara detail untuk sekolah negeri alokasi anggaran BOSDA sekitar Rp 22.374.700.000. Untuk seluruh sekolah dasar mulai paud sampai smp dan pencairan rencananya akan dilakukan setiap triwulan.
Sementara untuk sekolah swasta, total anggaran adalah sebesar Rp.19.070.700.000. Dan untuk siswa SD setiap siswa akan menerima Rp.25.000 per bulan. Demikian juga untuk siswa SMP akan menerima Rp 25.000 per siswa tiap bulan. Sedangkan untuk sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD) mendapatkan anggaran sebesar Rp.21.724.500.000. Dimana setiap siswa menerima 25.000 setiap bulan.
Harapan dari pihak dinas pendidikan kabupaten Malang dengan kepastian turunya BOSDA diakhir Maret tersebut bisa membantu operasional sekolah dikarenakan sampai hari ini BOS pusat atau Reguler juga belum bisa dicairkan karena adanya perubahan aturan yang sampai hari ini masih belum final dan butuh sinkronisasi atau penyesuaian nantinya dari pusat sampai daerah.
Adanya keterlambatan pencairan BOS pusat tersebut juga menjadikan sekolah – sekolah di Kabupaten Malang sangat kesulitan dalam menjalankan operasional secara normal, dikarenakan anggaran untuk itu tidak segera cair, sementara pembayaran gaji guru dan belanja kebutuhan sekolah terus berjalan, Sehingga sampai saat ini pihak sekolah terpaksa berhutang atau meminjam kepada pihak lain, dimana ketentuan mengharuskan pinjaman yang tidak memakai bunga.
Dari beberapa kepala sekolah SMP Negeri yang sempat dikonfirmasi menyampaikan,” sampai saat ini kami terpaksa berhutang dengan jaminan pencairan BOS itu sendiri, kalau nantinya cair akan di tutupkan, sementara dari pihak inspektorat kabupaten Malang kami diwanti-wanti agar menggunakan dana pinjaman yang tidak berbunga, jika memang BOSDA bisa diterima akhir maret ini, kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada pemerintah kabupaten Malang dan dinas pendidikan“. (el)