Langkah SMP Negeri 1 Lawang melakukan penghematan dalam pelaksanaan rehab ruang kelas yang didanai DAK Bidang Pendidikan Tahun 2012 tidak dapat dilepaskan dari peran Kepala Sekolah yang menginginkan penggunaan dana seoptimal mungkin dengan hasil yang sebesar-besarnya tanpa mengurangi mutu sesuai dengan petunjuk teknis yang ada.
Ditemui diruang kerjanya, pria tinggi besar ini mengatakan dengan blak blak-an, bahwa apa yang dilakukan bersama dengan staf serta dukungan pengurus Komite SMP Negeri 1 Lawang bukanlah langkah yang spektakuler. Setiap orang bisa melaksanakannya asal disertai dengan perhitungan yang cermat serta dikerjakan bersama-sama guna mencapai tujuan melakukan rehab ruang kelas seoptimal mungkin.
Dalam pelaksanaan rehab 4 ruang kelas sesuai dengan dana DAK yang diterima, dilakukan pula rehab terhadap 2 ruang kelas sebelahnya karena kebetulan 1 lokal tersebut memang terdiri dari 6 ruang kelas. Caranya dengan memakai sisa bahan dari pelaksanaan rehab 4 kelas ditambah dengan hasil penjualan bahan bongkaran ditambah dengan keuangan sekolah yang ada. Dan setelah dihitung dengan cermat, maka ternyata semuanya mencukup untuk merehab 6 ruang kelas sekaligus.
“Kan tidak nyaman untuk dilihat kalau 1 lokal bangunan yang terdiri dari 6 ruang kelas, kemudian yang dibangun cuman 4 ruang kelas. Nanti kelihatan dari estetika bangunan kurang baik.” Paparnya pada Lawang Post.
Ketika ditanyakan tentang mutu dan kwalitas bangunan, pria tinggi besar yang murah senyum ini mengatakan siap menjaminnya dan mempersilahkan Lawang Post untuk melihatnya setelah bangunan selesai.
“Insya Allah, lebih baik. Lihat saja kayu yang dipakai, semuanya masih standar sesuai dengan bestek dan juknis dari Departemen.” Katanya.
Langkah Drs H Soenaryo M.Pd dalam memanfaatkan bahan untuk melaksanakan DAK Tahun 2012 yang mendapat dukungan penuh dari seluruh pengurus Komite SMP Negeri 1 Lawang semoga saja bisa dipertanggung jawabkan baik dari segi kwantitas maupun dari segi kualitas.