Balikpapan, LP. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur sejak tahun 2009 telah mengalokasikan dana bantuan operasional sekolah daerah (Bosda) sebesar Rp 1 juta per tahun untuk setiap siswa SMA dan MA, serta Rp1,5 juta untuk setiap siswa SMK. Selain itu, setiap pemerintah kota/kabupaten di Kalimantan Timur juga memberikan dana Bosda paling sedikit sebesar Rp 1 juta untuk setiap siswa per tahun. Menurut Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak ketika memberikan laporan tentang perkembangan pendidikan di provinsi itu di hadapan Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh di Balikpapan, Minggu (10/1), pemberian beasiswa itu merupakan bagian dari upaya Pemprov Kaltim untuk meningkatkan kualitas SDM masyarakat.
”Sedangkan untuk meningkatkan kesejahteraan guru, Pemprov Kaltim dan pemerintah kabupaten dan kota memberikan tambahan insentif sekurang-kurangnya Rp1 juta/bulan,” kata Awang Faroek pada acara peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) ke-45 di Balikpapan. Ia juga bahkan bersyukur karena ada beberapa pemerintah daerah di provinsi itu yang sudah mampu memberikan insentif kepada setiap guru di wilayahnya melebihi Rp 1,5 juta. ”Saat ini banyak guru di kaltim yang paling sedikit memperoleh gaji sebulan sekitar Rp 6,5 juta,” katanya. Dalam upayanya meningkatkan dan memajukan bidang pendidikan di Kaltim, pihaknya juga mulai mengembangkan sekolah unggulan dan pendidikan kejuruan di setiap kabupaten/kota dengan spesifikasi yang disesuaikan dengan kondisi wilayah masing-masing.
Kemudian sejak tahun 2009 Pemprov Kaltim juga telah mengalokasikan dana beasiswa cukup besar bagi 24.000 murid dan mahasiswa seKalimantan Timur, baik untuk program sekolah di dalam negeri dan di luar negeri. ”Bahkan mulai tahun 2010 ini kami meningkatkan jumlahnya menjadi sekitar 30.000 beasiswa untuk seluruh Kaltim,” kata Awang.
Dikemukakan juga bahwa selama enam tahun terakhir ini, pihaknya telah memberikan bantuan kepada Universitas Mulawarman Samarinda sebesar Rp500 juta, sedangkan bantuan untuk Universitas Borneo tinggal menunggu pengesahan dari pemerintah pusat. ”Kami sudah melaporkan rencana itu kepada Presiden, karena Universitas Borneo di masa depan akan menjadi kebanggaan masyarakat Kaltim,” katanya.
Menurut Gubernur Awang, Kaltim yang terdiri dari empat pemerintah kota dan 10 pemerintah kabupaten, saat ini sedang giat-giatnya membangun pendidikan sehingga menempatkan pengembangan SDM sebagai prioritas pembangunan. ”Kami menyadari bahwa Kaltim memiliki potensi sumber daya alam sangat besar, sayangnya masih lemah dalam sumber daya manusia, sehingga diperlukan konsep yang jelas untuk melakukan trans formasi potensi SDA bagi peningkatan SDM,” kata Awang.
Bagaimana dengan pro vinsi Jawa Timur yang dipimpin oleh Pak Dhe Karwo? Menurut data yang di terima redaksi saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Timur sudah mengucurkan dana BOSDA kepada satuan pendidikan menengah sebesar Rp.65.000,- setiap siswa setiap bulan, akan tetapi tidak untuk semua siswa yang dapat, hanya di khususkan pada siswa yang miskin saja. Kapan semua siswa pada satuan pendidikan menengah dapat kucuran BOSDA pak?