Seakan mewarisi darah ayahnya yang biasa mandiri, maka Andri putera pak Marlim ini juga terlihat kerja keras untuk mandiri dengan mendirikan usaha perbengkelan yang ter letak di Jalan Ketindan No. 21, Lawang. Memang dapat dikatakan bahwa penempatan letak usaha kelihatan agak jauh terpencil di sebelah barat kota Lawang di jalan menuju perkebunan Wonosari. Namun apabila diperhatikan dengan seksama, maka terlihat pemilihan lokasi usaha perbengkelan ini memang cukup strategis mengingat jangkauan service yang diharapkan dapat mendatangkan rejeki dari berbagai arah di sekitar lokasinya.
Duda dengan 4 (empat) orang putera / puterinya ini setiap hari selalu aktif memimpin sendiri pelaksanaan kerja yang melibatkan beberapa karyawan yang selalu siap mengerjakan segala perintahnya. Dengan kerja keras tetapi selalu diiringi banyak senyum, pria ini mempunyai prinsip memberikan servis tepat waktu, menjaga kualitas dan harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan usaha sejenis ditempat lain.
Bermacam-macam pekerjaan perbengkelan dikerjakan di bengkel Mardiyan ini, antara lain pagar, tralis, awning, rolling door, tenda fiber glass, body mobil dan etalase alumunium. Semuanya dikerjakan dengan tekun dan penuh perhatian, karena usaha semacam ini akan banyak sekali saingannya.
“Yang penting bagi saya adalah memberikan kepuasan kepada para pelanggan, mas. Maklum banyak saingan.” “Dengan memberikan harga yang relatif murah, kualitas terjamin dan pekerjaan diselesaikan tepat waktu, maka semua langganan saya tidak lari ke tempat lain.” Kata pepatah barat “Like Father, lika Son.”, Maka dapat dikatakan semangat dan etos kerja yang dilakukan Andri ini merupakan peningkatan dari apa yang telah dilakukan ayahnya.
Dengan kata lain, kalau ayahnya seorang letnan, maka Andri dapat dikatakan telah menjadi seorang kapten. Artinya telah terjadi kemajuan pada generasi penerus yang lebih baik dan lebih tangguh dalam era globalisasi yang menuntut adanya kerja keras untuk dapat bersaing dalam mempertahankan usaha, baik terhadap saingan maupun menyerap pangsa pasar.
Itulah sedikit tentang perjuangan anak bangsa yang terus memberdayakan dirinya untuk berpartisipasi dalam pembangunan nasional, khususnya sebagai pelaku dunia bisnis yang selalu menerima akibat langsung segala kebijakan yang menjadi keputusan pemerintah. Selamat berjuang Andri, semoga nasib baik selalu berpihak kepadamu.
dari las lah konstruksi-konstruksi besi terbangun menjadi uat menopang kota-kota besar, lalu dengan sombongnya penguasa kota menyingkrkan tukang las dari jasa terhormat
kompak ya
lanjutkan!